Minggu, 07 April 2013

Berjabat Tangan Yang Efektif


Berjabat tangan adalah sebuah tindakan yang dilakukan setiap kita ketika berjumpa dengan orang yang telah kita kenal, terkadang dengan orang yang baru kita kenal, kita pun melakukan hal ini.Awal mula orang berjabat tangan adalah ketika pada jaman raja-raja dan para ksatria masih berkuasa, mereka saling mengulurkan kedua tangan mereka dan saling berpegangan di telapak tangan mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sedang membawa senjata yang tersembunyi.

Tapi tahukah Anda, sebagian dari kita mungkin saja tidak terlalu mengindahkan momen jabat tangan yang hanya sepersekian detik itu, malah ada yang berpikir itu tindakan yang hanya membuang waktu saja, tiada gunanya. Apakah benar ?!
Mungkin saja bagi Anda jabat tangan itu tidak berkesan, tapi bagi orang yang berjabat tangan dengan Anda, sikapnya dalam berjabat tangan dengan Anda itu menggembarkan kesannya bertemu dengan Anda.
Ingatkah Anda betapa kesalnya ketika berjabat tangan dengan orang yang saat berjabat tangan tangannya sangat lunglai, tidak bersemangat, atau kadang ada yang amat keras dan terlalu bersemangat sehingga yang kita rasakan itu rasa sakit ?

Jangan sampai Anda termasuk dalam katagori orang yang tidak menyenangkan dalam hal berjabat tangan. Mari mulai dari yang kecil-kecil. berikut ini sedikit tips berjabat tangan yang efektif. Semoga bermanfaat!
1. Tataplah mata lawan bicara Anda ketika berjabat tangan dengannya.
Tak ada yang lebih mengacuhkan selain jabatan tangan tanpa tatapan mata. Karena jika Anda tidak menatap lawan bicara Anda, itu bisa diartikan bentuk pelecehan dan ketidaksukaan.
2. Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak secara penuh.
Jangan hanya jari ketemu jari seakan-akan tidak mau berjabat tangan atau jijik atau apalah. Jika berjabat tangan dengan telapak ke telapak, akan menghasilkan momen yang bersahabat dan penuh kehangatan, nyaman serta keterbukaan.
3. Jangan terlalu akrab—jika dengan orang yang baru dikenal.
Beberapa orang sering kadang terlalu berlebihan dalam berjabat tangan, mereka menarik lawan bicaranya dan mengayun-ngayunkan jabatannya dengan kerasnya, tidak semua senang, jangan nantinya terkesan bermulut besar! Biasa saja, penuh percaya diri, tapi tidak membuat orang lain kesal.
4. Sadarlah akan keterbatasan fisik orang lain.
Misalnya, orang tua, orang jompo, catat, atau penderita arthitis, mungkin tulang mereka terlalu
lemah, dan keterbatasan gerak. Jangan memaksakan, tidak lucu juga kan niat jabat tangan untuk
membuka hubungan baik malah membuat seseorang luka karena jabat tangan kita, yang ada malah
menutup hubungan baik.
5. Ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna.
Ketika Anda sedang berjabat tangan  jangan langsung ‘mlayu plencing’, alias sesaat setelah berjabat tangan Anda langsung menarik tangan Anda, dan melanjutkan pembicaraan atau Anda pergi begitu saja, jika begitu maka bisa jadi jabat tangan Anda dianggap jabat tangan yang tak berarti dan tidak tulus alias basa-basi saja. Berikan pada lawan ada beberapa saat untuk melakukan kontak mata, atau berikan perhatian Anda dengan sedikit berbicara hal –hal yang menghangatkan dan berupa kepedulian, misalnya, misal “Apa Kabar? Kamu makin Ok aja nih?” dan lainnya. Intinya buatlah mereka merasa bertemu orang yang layak.
6. Selamat berjabat tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar