Jumat, 06 Januari 2012

PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN


Kita sudah sepakat kalau Saya katakan bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. Namun kesepakatan ini tidak cukup hanya diucapkan dimulut saja, namun harus diyakini dalam hati dan harus ada upaya konkrit yang mengarah kepada komitmen tersebut.
Dengan ilmu hidup kita semakin mudah, sulit dibayangkan jika jaman sekarang ilmu dan teknologi belum menjamah kehidupan kita. Bepergian kemana saja harus jalan kaki, kita belajar masih memakai sabak dan grips seperti pada era tahun tujuhpuluhan. Belum ada alat komunikasi yang canggih, yang ada hanya kentongan.
Upaya untuk menanamkan pemahaman kepada siapapun, bahwa ilmu sangat penting dalam hidup dan kehidupan ini.
Pertama, usaha tak kenal lelah dan tak kenal menyerah menanamkan pentingnya ilmu pengetahuan dan bahayanya kebodohan. Orang bodoh hanya akan menjadi makanan, dan budak dari orang-orang pandai. Kebodohan identik dengan kebutaan, identik dengan kematian sebelum waktunya. Dunia ini gelap dan serba sulit baginya, rasanya apapun yang dikerjakan serba sulit dan tidak memuaskan. Lain halnya dengan orang pandai, kata tidak mungkin tidak ada dalam kamus mereka, semuanya serba mungkin terjadi.
Kedua, menciptakan sikap mencinta ilmu, gairah belajar, sungguh-sungguh, cinta prestasi, cinta lulus dan cinta kesuksesan. Dunia ini dapat kita raih hanya dengan ilmu, kehdupan akhirat pun dapat kita raih dengan. Ilmu membuat orang mempunyai kedudukan mulia di sisi Sang Illaihi Rabbi. Ilmu akan menjaga pemiliknya, ilmu tidak akan berkurang jika diberikan kepada orang lain, justru sebaliknya akan bertambah.
Ketiga, saling take and give, saling memberi dan menerima, bagi yang pandai mengajarlah dan bagi yang tidak bisa belajarlah. Inilah resep yang luar biasa. Jika seandainya semua orang tahu betapa besar pahalanya orang yang menuntut, tentu semua orang akan berbondong-bondong datang ke majlis taklim, kajian-kajian, forum-forum diskusi, bagi pelajar tidak pernah bolos, dan merasa sangat menyesal kalau tidak masuk sekolah atau belajar.
Keempat, hindari pemahaman yang salah tentang pendidikan kaum wanita. Masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan seorang anak wanita tidak perlu meraih pendidikan setinggi kaum laki-laki. Toh ujung-ujungnya hanya menjadi isteri setia yang bertugas merawat anak-anak dari suaminya dan segalanya telah dicukupi sang suami
Kelima, aktifkan gerakan gemar membaca, bukan membaca merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan.Namun sayang budaya bangsa ini masih budaya mendengar dan belum berhijrah ke budaya membaca. Masih banyak siswa yang tidak suka membaca, terbukti mereka jarang-jarang belajar. Bahkan sebagian mereka merasa belajar adalah sebuah kewajiban dan bukan sebuah kebutuhan. Seperti halnya kalau kita harus makan.
Terakhir, kesepahaman bahwa ilmu penting harus diapliedkan dalam amalan riil, gerakan meringankan beban biaya belajar, misalnya melalui pemberian beasiswa, seperti dilakukan sebagian kecil perusahaan yang memberikan beasiswa kepada para pelajar dan mahasiswa. Tentu hal positif ini juga harus didukung oleh wali siswa, dengan mensuport sekolah dengan suntikan dana sebagai biaya operasinal pelaksnaan pembelajaran yang berkualitas. Dimana sekarang pemerintah sudah mulai sadar dan care kepada dunia pendidikan dengan bantuan yang berupa blokgrant, bantuan khusus siswa miskin, bea siswa prestasi dsbnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar